Selasa, 20 Maret 2018

Sistem bahan bakar diesel

SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL
PRINSIP KERJA SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

                    Pada mesin diesel hanya udara murni yang dihisap dan dikompresikan. Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).
                    Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi langsung dimana injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang bakar utama (main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi. Udara tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik bahan bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan. Dibawah ini adalah video tentang motor diesel

  

                    Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan(precombustion chamber). Udara yang dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui salurantransfer untuk menyelesaikan pembakaran.
                  Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filterdan kandungan air yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya melalui pipa injeksi bahan bakar dialirkan ke injektor untuk diinjeksikan ke ruang bakar.

FUNGSI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

1.    Menyimpan bahan bakar.
2.    Menyaring bahan bakar.
3.    Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
4.    Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
5.    Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
6.    Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan penyaluran bahan bakar.
Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.

 SYARAT SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL
1.    Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat tertentu memberikan sejumlah  tertentu bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.
2.    Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga yang maksimum. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat selama langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.
3.    Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin diesel yang halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai dengan pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.
Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.”




Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa Injeksi In line Dan Pompa Injeksi Distributor.


1. Sistem bahan bakar dengan Pompa injeksi in-line






 Aliran Bahan Bakar Pompa Injeksi In-Line


Cara Kerja Pompa Injeksi in-line

1. Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan mengurangi jumlah bahan bakar yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh Plunger Spring. Plunger bergerak ke atas dank e bawah di dalam Plunger barrel dan pada jarak stroke yang telah ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan.       Dengan naik dan turunya Plunger berarti akan membuka dan menutup section dan discharge port sehingga mengatur banyaknya injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun plunger diatur oleh governor.
2.   Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur kecepatan mesn. Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan bakar ke dalam silinder ruang bakar
3.   Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan kerja governor yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi berputar oleh gerakan dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ), dengan demikian mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder.
4.    Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran mesin naik, batang gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Bila putaran mesin turun, batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ) bergerak menambah bahan bakar yang di injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme untuk lever ratio dari floating lever.
5.  Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah kecil. Jika gaya sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( control Rod ) mesin dapat.
    Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan yang cukup melalui kerja elemen pompa. Seperti telah diuraikan di atas bahwa pompa injeksi bahan bakar berupa pompa injeksi sebaris.
    Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder mesin.Elemen pompa  injeksi in line yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.


 2. Sistem bahan bakar dengan Pompa Injeksi Distributor




Aliran Bahan Bakar Pompa Injeksi Tipe Distributor

 


CARA KERJA SISTEM BAHAN BAKAR DENGAN POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih banyak Digunakan Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.
Secara Umum Komponen-Komponen Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel Adalah:
a.      Tangki bahan bakar (fuel tank)
b.      Saringan bahan bakar (fuel filter)
c.      Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d.      Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e.      Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f.       Injektor (fuel injector)
g.      Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)
Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi tambahan yang lain adalah:
a.      Pengatur kecepatan (governor)
b.      Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer/automatic timer)
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.
Share:

Minggu, 11 Maret 2018

Soal motor diesel konvensional untuk kelas XII

Share:

EFI Diesel Materi kelas XII TKR

Share:

Gangguan Pada Motor Diesel

GANGGUAN PADA MOTOR DIESEL DAN CARA MENGATASINYA

Ilustrasi gangguan pada motor diesel secara umum bisa dilihat pada video dibawah ini.
Video :



Pada motor diesel sering kali terjadi gangguan-gangguan seperti kompresi rendah, akan mengakibatkan turunnya kemampuan kerja dari mesin yang menyebabkan tenagamesin menjadi berkurang, sehingga perlu dicari penyebab gangguan-gangguan
tersebut. Analisis penyebab gangguan tenaga mesin berkurang adalah kebocoran katup pada saat langkah kompresi maupun saat langkah usaha atau tekanan kompresi rendah disertai udara atau asap keluar melewati celah antara kepala silinder dan blok silinder dan udara (asap) keluar melewati celah antara gasket dengan kepala silinder, yang disebabkan :

a. Pada kepala silinder :

1. Kebocoran kompresi yang terjadi akibat permukaan kepala silinder 
melengkung, yang disebabkan:
a) Panas mesin akibat tekanan kompresi yang sangat tinggi dan
pemakaian mesin secara terus menerus dapat mengakibatkan
permukaan kepala silinder berubah bentuk atau melengkung,
untuk mengatasinya dengan meratakan kembali permukaan
kepala silinder dengan cara di frais, apabila sudah tidak dapat
diperbaiki karena tinggi kepala silinder sudah berkurang maka
kepala silinder harus diganti dengan yang rata dan tinggi dari
kepala silinder masih dalam spesifikasi atau kepala silinder
dilapisi logam sampai ketebalan kepala silinder dilebihkan dari
spesifikasi + 1 sampai 2 mm kemudian di frais. 

2. Gasket antara kepala silinder dan blok silinder rusak atau bocor
sehingga gas pembakaran keluar, yang disebabkan oleh :

a) Pemakaian mesin secara terus-menerus dan tekanan kompresi
yang tinggi dan letak gasket diantara ruang bakar yang
menyebabkan reta-retak atau pecah sehingga udara yang
dikompresi bocor keluar.
b) Pembongkaran mesin yang terdahulu dan gasket yang rusak
tidak diganti padahal sebagian dari bagian gasket ada yang
merekat pada kepala silinder dan blok silinder sehingga
permukaan atas atau bawah dari gasket ada yang berkurang
karena sebelumnya terpasang sangat kencang dan
pengencangannya menggunakan kunci momen, untuk
mengatasinya adalah gasket diganti dengan yang baru.

b. Pada mekanisme katup :
Tekanan kompresi rendah dan disertai suara berisik pada mekanisme katup. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :

1. Celah katup hisap maupun buang terlalu besar. Celah katup besar
disebabkan karena :
a) Terjadi keausan pada bidang sisi naik dan Turun pada puncak
poros bubungan yaitu clearence atau celah antara poros lxiii
bubungan dengan lifter longgar yang menyebabkan sudut
pembukaan katup dan penutupan katup menjadi kecil.
b) Tegangan dari pegas katup sudah lemah, yang menyebabkan
katup tidak bisa kembali dengan sempurna dan menimbulkan
celah katup menjadi besar.
c) Ujung batang katup tidak rata, aus atau rusak.
Kondisi ini karena katup hisap terlalu lebar maka
pembukaan katup hisap menjadi pendek, akibatnya volume gas
baru yang masuk ke dalam ruang bakar atau silinder menjadi
sedikit sehingga dengan langkah kompresi yang menggunakan
dengan volume kecil akan menghasilkan tekanan kompresi
yang kecil yang mengakibatkan tenaga pada mesin berkurang,
disamping itu pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar
memungkinkan terjadinya pembakaran yang tidak normal
akibat dari pembilasan gas baru terhadap gas sisa pembakaran
yang tidak sempurna.
Tekanan kompresi yang kecil yang disertAai suara berisik
pada bagian kepala silinder. Ganggguan mesin yang lain
adanya gangguan seperti ini adalah ketika kondisi mesin dalam
keadaan baik dan saat putaran mesin stasioner terdengar suara
berisik yang teratur pada bagian kepala silinder. Gangguan
mesin ini dapat diatasi dengan melakukan langkah
pemeriksaan dan penyetelan celah katup. Untuk memeriksa
celah katup, buka tutup kepala silinder dan memasukkan
sebuah feeler gauge ke dalam celah antara baut penyetel pada
rocker arm dan tangkai katup, kemudian ukur celah tersebut
bila celah katup terlalu longgar maka dapat dilakukan
penyetelan celah katup.
a) Pada poros bubungan dilapisi logam kembali dengan cara
seperti : di las dan lain sebagainya, kemudian poros
bubungan dibubut atau poros bubungan diganti dengan
yang baru.
b) Panjang dan tegangan pegas harus diperiksa dengan valve
spring tester, jika panjang dan tegangan kurang dari
spesifikasi maka pegas yang lemah harus diganti, karena
pegas katup yang lemah tidak mampu mengangkat katup
secara sempurna maka pembukaan katup menjadi lebih
sedikit dan gas yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi
sedikit.
c) Ujung batang katup digerinda, jika tinggi katup kurang dari
spesifikasinya katup diganti.

2. Celah katup hisap dan katup buang terlalu rapat, cara mengatasinya katup disetel sesuai spesifikasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
a) Cam pada poros bubungan sudah aus.
b) Penyetelan katup tidak tepat.
c) Ujung pada batang katup sudah tidak rata, aus atau rusak.
Celah antara ujung tangkai katup dengan baut penyetel
rocker arm harus ada, bila tidak ada celah katup maka katup tidak
dapat menutup dengan rapat terhadap dudukan katup. Sehingga gas
yang berada didalam ruang silinder tidak dapat dikompresi karena
gas sebelum dikompresi (TMB-TMA) sebagian gas ada yang
keluar melalui katup sehingga kevakuman didalam ruang bakar
atau silider berkurang.
Gangguan celah katup pada mesin dapat dilakukan dengan
penyetelan celah katup terhadap baut rocker arm. Cara mengatasi
penyebab katup terlalu rapat :
a) Cam digerinda sesuai spesifikasi atau poros bubungan diganti,
bila keausan melebihi batas limit.
b) Katup disetel sesuai spesifikasi yaitu katup hisap 0,25 mm dan
katup buang 0,25 mm.
c) Ujung batang katup digerinda dan jika panjang dari batang
katup kurang dari spesifikasi diganti.

3. Kebocoran pada persinggungan antara permukaan kepala katup dengan dudukan katup.
Kebocoran ini disebabkan karena permukaan katup dan
dudukan katup persinggungannya tidak rata sehingga kerapatan
persinggungannya tidak rapat, yang disebabkan oleh pemakaian
dari mesin secara terus-menerus dan pengaruh panas, karena kepala
katup berada didalam ruang bakar atau ruang kompresi dan
hentakan proses pengembalian katup setelah katup membuka dari
pegas katup yang menyebabkan beberapa bagian ada yang
terkikis.
Kepala katup yang terkikis dapat diperbaiki dengan cara
memperbaiki permukaan kepala katup dengan valve refacer atau
dengan cara disekur antara permukaan katup dengan dudukan
katup. Keausan atau kerusakan pada permukaan katup maupun
dudukan katup bila melebihi limit maka salah satu atau keduanya
harus diganti.

4. Karet seal pada katup rusak atau aus, sehingga minyak pelumas
yang melumasi pada bagian kepala silinder turun ke katup dan
turun ke ruang bakar melewati kepala katup. Celah antara batang
katup dan seal katup sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul
arang pada batang katup dan untuk mengatasinya arang yang
melekat pada kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat
kawat atau roda kawat yang dipasang pada mesin gerinda. Seal
yang sudah aus diganti karena terbuat dari karet.

5. Penghantar katup sudah rusak atau aus sehingga minyak pelumas
yang melumasi bagian kepala silinder turun ke katup melewati
penghantar katup yang sudah aus, kondisi ini menyebabkan timbul
pada batang katup dan untuk mengatasinya arang yang melekat
pada kepala katup dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat
atau roda kawat yang dipasang pada mesin gerinda, kemudian
penghantar katup yang sudah aus diganti.

c. Pada komponen mesin :
1. Celah ring atau pegas torak terhadap dinding silinder terlalu lebar.
Kondisi ini disebabkan oleh : pegas torak atau ring torak sudah
lemah diakibatkan pemakaian terus menerus dan gesekan yang
mengakibatkan celah antara ujung pegas torak melebar yang
menyebabkan kompresi bocor dan juga mengakibatkan minyak
pelumas dari panci minyak pelumas (carter) masuk ke ruang bakar,
untuk mengatasinya ring torak atau pegas torak sudah lemah diganti
dengan yang baru karena jika tidak diganti celah antar ujung ring
torak melebar yang menyebabkan kompresi bocor dan minyak
pelumas masuk ke ruang bakar atau silinder.

2. Lubang silinder sudah berbentuk oval atau sudah aus. Kondisi ini
disebabkan oleh :
pemakaian terus menerus dan gesekan antara torak
dan dinding silinder sehingga panas dan menimbulkan pemuaian,
sehingga ada celah pada salah satu bagian antara dinding silinder dan
ring torak yang menyebabkan minyak pelumas masuk dari panci
minyak pelumas (carter) ke ruang bakar dan meyebabkan udara yang
akan dikompresi bocor, cara mengatasinya : lubang silinder di shock
yaitu pada lubang silinder dilapisi logam kemudian di bor atau
dibubut sesuai ukuran diameter silinder dan jika lubang silinder
diperbesar maka ring torak yang digunakan harus disesuaikan dengan
diameter pada dinding silinder.
Tenaga mesin berkurang yang disebabkan oleh beberapa
komponen mesin mengalami keausan seperti ring torak aus, torak
aus, dinding silinder aus sehingga menyebabkan minyak pelumas
dari panci minyak pelumas (carter) ke ruang bakar ialah :
1. Pada pembuangan (knalpot) keluar asap mesin berwarna agak
putih disertai berkurangnya minyak pelumas pada sistem
pelumasan dan bau minyak pelumas terbakar (pemakaian minyak
pelumas boros) yang menyebabkan polusi udara dan
mengganggu pernapasan.
Masuknya minyak pelumas ke dalam ruang bakar
mangakibatkan gas buang berwarna putih. Pemeriksaan
dilakukan pada komponen-komponen mesin kendaraan seperti
dinding silinder, ring torak, torak karena mengalami keausan
akibat pemakaian kendaraan dan akibat dari gesekan terus
menerus yang menyebabkan diantaranya pemakaian oli boros
yaitu ada sebagian minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang
bakar melalui sisi torak. Minyak pelumas juga dapat masuk ke
dalam ruang bakar melalui jalan-jalan katup yang mengalami
keausan.
Minyak pelumas yang masuk ke dalam ruang bakar
mengakibatkan sulitnya bahan bakar untuk terbakar, sehingga
menyebabkan daya atau tenaga mesin berkurang. Terbakarnya
minyak pelumas dalam jumlah yang berlebihan mengakibatkan
terjadinya endapan atau kerak-kerak pada torak dan dinding
ruang bakar, maka untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang
perlu dilakukan adalah mengganti komponen torak dan cincin
torak. Dinding silinder yang sudah mengalami keausan atau
tergores maka diganti dengan dinding silinder yang baru.
2. Suara ketukan dari dalam mesin (Knocking), terdengar pada saat
sedang berakselerasi. suara ketukan dari dalam mesin (knocking).
Knocking disebabkan oleh banyak kerak karbon didalam ruang
bakar atau silinder. Kerak karbon terbentuk akibat oli yang
masuk ke ruang bakar atau silinder ikut terbakar. Kerak karbon
didalam ruang bakar atau silinder turut terbakar saat pembakaran
terjadi. Kerak karbon dapat meningkatkan temperatur dan
tekanan saat pembakaran yang mengakibatkan terjadinya
knocking. Masuknya oli ke ruang bakar merupakan akibat
komponen-komponen ruang bakar, misalnya cincin piston,
dinding silinder sudah aus dikarenakan pemakaian yang terus
menerus dan akibat gesekan. Kerak karbon atau arang yang
berada didalam ruang bakar (silinder) dapat diatasi dengan
mengganti komponen yang menyebabkan minyak pelumas
masuk ke bakar atau komponen yang aus seperti ring torak,
bouring silinder dan lain sebagainya.
Share:

Sabtu, 10 Maret 2018

Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Tak

PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL 4 TAK
Sebenarnya prinsip kerja motor diesel 4 tak sama dengan prinsip kerja motor bensin 4 tak, perbedaanya adalah cara memasukkan bahan bakarnya. Pada motor bensin bahan bakar tercampur dengan udara pada bagian luar ruang bakar sedangkan pada motor diesel bahan bakar di semprotkan langsung ke ruang bakar dengan menggunakan injector. Dibawah ini adalah langkah dalam proses engine diesel 4 tak :

1. Langkah Hisap



Pada langkah hisap piston bergerak dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke TMB ( Titik Mati Bawah ). Saat piston bergerak ke bawah katup isap terbuka udara murni dari luar masuk ke ruang bakar karena kevakuman, udara murni langsung masuk ke ruang silinder melalui filter udara.
2. LANGKAH KOMPRESI


Saat langkah kompresi piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup dalam keadaan tertutup. Udara yang berada di dalam silinder dikompresi oleh piston, menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan temperatur pada ruang bakar. Perbandingan kompresi pada motor diesel berkisar diantara 14 : 1 sampai 24 : 1, sehingga udara di dalam silinder menjadi sangat panas. Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injector yang berbentuk kabut maka terjadilah pembakaran.
3. LANGKAH USAHA



Pada akhir langkah kompresi, injector nozzle menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi dalam bentuk kabut ke dalam ruang bakar dan selanjutnya bersama sama dengan udara terbakar oleh panas yang dihasilkan pada langkah kompresi tadi. Diikuti oleh pembakaran tertunda, pada awal langkah usaha akhirnya pembentukan atom bahan bakar akan terbakar sebagai hasil pembakaran langsung dan membakar hampir seluruh bahan bakar. Mengakibatkan panas silinder meningkat dan tekanan silinder yang bertambah besar. Tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran diteruskan ke piston. Piston terdorong ke bawah (TMA) dan tenaga pembakaran dirubah menjadi tenaga mekanik. Pada saat ini kedua katu juga dalam posisi tertutup.
4. LANGKAH BUANG

Dalam langkah ini piston akan bergerak naik ke TMA dan mendorong sisa gas buang keluar melalui katup buang yang sudah terbuka, pada akhir langkah buang udara segar masuk dan ikut mendorong sisa gas bekas keluar dan proses kerja selanjutnya akan mulai. Pada langkah ini katup buang terbuka dan katup masuk tertutup.

Begitu seterusnya sehingga terjadi terus menerus dengan proses yang sama yang disebut sebagai siklus pergerakan piston yang tidak berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor yang mendukung siklus tersebut tidak ada yang terputus.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com